Kisah Nyata Ngesek Dengan Cewek Kost

Cerita Seks Dewasa Aku Bagas mahasiswa di Kampus X di kota Jogja, berasal dari keluarga sederhana di kota di luar jogja. Di jogja ini aku tinggal ngekost di sebuah dusun dekat dengan kampus dan rata-rata rumah disini memang dijadikan kost-kostan, baik untuk putri maupun putra. Kostanku berada didaerah bagian belakang dusun dan dibagian depanku ada kost putra, disamping ada kost putri, dan di belakang ada kost putri yang dihuni 7 orang. Yang akan aku ceritakan disini adalah pengalamanku dengan penghuni kost putri yang berada di belakang kostku.



Singkat cerita aku dan penghuni kost putra yang lainnya memang sudah kenal dan lumayan akrab dengan penghuni kos putri belakang, jadi kalau ada yang perlu bantuan tinggal bilang saja. Aku sering sekali main ke kostan putri itu untuk sekedar ngobrol-ngobrol saja diruang tamunya, itupun kalau dikostanku lagi sepi, maklum saja aku sendiri yang angkatan tua yang nyaris gak ada kerjaan, sedangkan yang lainnya masih sibuk dengan kuliah dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Saking seringnya aku main ke kostan belakang, ke-7 cewek penghuninya sudah sangat terbiasa dengan kehadiranku disana, dan ada salah satu cewek bernama Lina (nama samaran), tingginya sekitar 165cm, beratnya sekitar 50kg, kulitnya kuning, ukuran Branya mungkin cuma 34A, pernah sehabis mandi masih dengan balutan handuk sejengkal diatas lutut dia lewat didepanku dengan santainya. Aku yang masih sangat normal sebagai lelaki sempat melongo melihat pahanya yang mulus, dan dia cuek saja tampaknya.

Sampai suatu ketika, sewaktu liburan UAS sekitar menjelang sore saat aku datang ke kostan belakang seperti biasa, disana hanya ada Lina sendiri, dia memakai daster bunga-bunga tipis selutut, dia sedang didepan komputer dikamarnya yang terbuka pintunya, kupikir dia sedang mengerjakan tugas ternyata dia sedang asyik main game online.

“lagi ngapain, Lin? Yang lain kemana?” tanyaku didepan pintu, “eh Mas Bagas, lagi suntuk nih, lagi ngegame online saja, yang lain kan mudik mas, terus Mbak rina kan KKN pulangnya malem terus” jawabnya sambil masih memainkan mousenya
“masuk mas”.
Aku pun masuk dan duduk di karpetnya
“ emang kamu gak mudik juga Lin?”
“aku kan ngambil SP mas, males klo harus ngulang reguler” jawabnya.
“lagi ngegame apa sih?” tanyaku lagi
“ini nih maen poker online, abis yang ada cuma ini” sambil merubah posisi kakinya bersila dan sempat memperlihatkan pahanya, akupun melongo lagi di sajikan pahanya itu, sampai akhirnya dia sadar dan sambil menutup pahanya dia bilang
“hayo ngliatin apa?”
“eh nggak, gak liat apa-apa” jawabku gelagapan
“hayooo ngaku, pasti nafsu ya, dasar cowo” dia bilang
“yeee jangan cowo saja donk yang salah, yang bikin nafsu kan cewe” kataku membela diri
“wuuu ngeles saja” dia bilang sambil melanjutkan gamenya tadi, “eh mas punya film gak? BT nih”
“film apa ya? Yang di tempatku kan dah di tonton semuanya” jawabku
“yaaah apa aja deeeh” dia memohon
“apa dong, ya emang udah gak ada lagi, ada juga bokep tuh klo mau”
“mau dong mas mau” dia bilang
aku kaget mendengar itu langsung bilang
“beneran nih, nanti kepengen repot lagi”
“udah sana ambilin, aku iseng ni mas”
“tapi nontonnya bareng ya” kubilang
“iihh gak mau ah, nanti malah mas Bagas kepengen lagi, bisa diperkosa aku hehehe....”
“gak bakalan atuh sampe kaya gitu, mau diambilin gak nih? Tapi nonton bareng ya”
“iya deh, ambil sana” pintanya.

Secepatnya aku lari ke kostanku lalu mengcopy bokep yang ada di komputer dikamarku, aku copy yang bagus-bagus saja, kemudian setelah selesai aku langsung berlari ke kamar Lina dan menyerahkannya. Lina pun langsung mengcopy yang ada di flashdiskku.

Kamipun menontonnya, aku duduk berada disebelah kirinya, dan dia duduk sambil memegang bantal. Kami tak ada bicara saat film itu dimulai. Baru beberapa menit menonton, aku mulai horny karena baru kali ini aku nonton bokep sama cewek yang bukan pacarku berdua saja, kontan saja akupun agak-agak salah tingkah berganti-ganti posisi duduk demi menutupi penisku yang sudah berdiri tegang. Tak berapa lama sepertinya diapun mulai merasakan hal yang sama, nafasnya mulai tak teratur dan agak berat seperti ada yang ditahan, duduknya pun mulai berganti posisi dan sekarang bersila sambil memeluk bantalnya itu. Seandainya aku yang jadi bantalnya, hmmmmm. Akhirnya aku memberanikan diri bertanya.

“kenapa, Lin? hayoo”
“apaan sih, gak kenapa-kenapa ko, mas tuh yang kenapa dari tadi gerak-gerak terus?” dia merengut
“ yahhh, namanya juga nonton bokep Lin, nontonnya sama cewek manis berdua saja lagi” kubilang
“emangnya kenapa klo nonton sama cewek berdua saja”, sepertinya dia memancingku
nekad saja aku bilang
“ya, jadi kepengen lah jadinya”
“tuuh kan bener yang aku bilang tadi” Dia melanjutkan
“ mas Bagas suka ya begituan?”
dan aku jawab asal
“ya sukalah, enak sih”
“lah kamu sendiri suka nonton bokep ya? Dah dari kapan? Jangan-jangan kamu juga udah lagi?” langsung aku cecar saja sekalian
“iihhh, apaan sih” dia bilang,
“udahhh ngaku ajah, udah pernah kan?kalo udah juga tidak apa apa, rahasia aman kok, hehe” aku cecar terus
“mmmm tau ah” dia malu tampaknya, kemudian dia mengalihkan dan bertanya
“mas Bagas klo begituan suka jilatin kaya gitu mas” sambil menunjuk adegan cowok lagi jilatin vagina cewek
“iya, suka, di oral juga suka, kenapa? Pengen ya hehehe”
“ihhhh orang cuma nanya” jawabnya malu-malu
“kamu emangnya belom pernah di oral kaya gitu Lin?”
“belom lah,aku sebenernya pernah ML 2 kali, tp cowokku ga pernah tuh ngejilatin ‘itu’ku, aku terus yang disuruh isepin ‘anu’nya “ akhirnya dia ngaku juga
“ wahh keenakan cowokmu donk, diisep terus penisnya sama kamu, dah jago dunk, jadi pengen, hehe”
“wuuu sana sama pacarmu sana” katanya
“pacarku kan jauh Lin” jawabku.

Aku langsung bergeser merapatkan diri disamping Lina

“Lin, mau aku jilatin anunya lamu gak?” aku langsung aja abis udah ga tahan. Dia diam saja, aku cium pipinya diapun menghadapkan mukanya kearahku, aku dekatkan bibirku ke bibirnya dan kamipun berciuman dengan sangat bernafsu. Tangan kiriku mulai meraba payudaranya, diapun melenguh “mmmh” sambil tetap berciuman.
“Lin, udah lama aku pingin ngerasain berhubungan sama kamu” kataku
“aku juga mas, aku kan sering mancing mas Bagas, tapi mas kayanya gak ngerasa” dia bilang
“ihh pake mancing-mancing segala, kan tinggal ajak aja aku pasti mau”
“yeee masa aku yang ajak” katanya manja sambil menggelayutkan tangannya dileherku
“berarti boleh dong vaginanya aku jilat” sambil kuturunkan tanganku ke vaginanya yang masih terbalut dasternya
“boleh diijinin aja tangannya udah megang penisku nih” sambil tersenyum kemudian menciumiku.

Aku langsung melumat bibirnya sambil mengangkat dasternya hingga tanganku dan vaginanya hanya dibatasi CD tipis saja. Lina sudah mulai memasukkan tangannya kedalam celana(saat itu aku hanya menggunakan celana boxer) dan CD ku sampai menyentuh penisku dan kemudian mengelusnya lembut

“mmmhhh Lina sayang”

Aku membuka bajuku lalu melepaskan dasternya sekalian hingga tersisa CD dan bra nya saja.

“kamu seksi Lin”
“mas Bagas juga penisnya gede, Lina suka banget, Lina isep ya mas?”
“iya Lin, aku juga gak sabar pingin anu kamu”
Akupun berdiri, Lina memelorotkan celana sekaligus CDku sampai penisku seperti melompat kedepan mukanya saking tegangnya, Lina sedikit kaget saat melihat penisku yang memiliki panjang sekitar 17cm
“mas, gede ih, pacarku ga segede ini penisnya”
Saat dia sudah membuka mulutnya ingin melahap penisku, aku langsung menariknya hingga berdiri
“sebentar sayang, dah gak sabaran pengen isep ya?”
Lina mengangguk manyun
“kita 69 yuk sayang”
Aku membuka tali bra nya dan lalu cdnya kuturunkan, terlihat bersih vaginanya tanpa bulu.
“vagina kamu bersih sayang”
“baru kemaren aku cukur mas, abis suka gatel kalo ada bulunya, mas suka ngga?”
“suka banget sayang” sambil kuciumi vaginanya.

Lina naik ke kasurnya dengan posisi telentang mengundangku, akupun naik dan memposisikan penisku berhadapan dengan mukanya lalu mukaku didepan vaginanya.

Aku mulai menjilati vaginyanya dengan lembut , Lina tanpa ragu memasukkan penisku ke mulutnya dan mengocoknya perlahan

“oughhh, mmmhhh Lina sayang” vagina Lina terasa sangat legit aku menjilati klitorisnya yang kemerahan
“hmpffhhh….mmmpphhh” Lina melenguh

Sekitar 5 menit kami di posisi ini, kami sudah sama-sama tidak tahan, aku mengubah posisiku berada di atas tubuh telentang Lina dan mengarahkan penisku ke vaginanya. vaginanya sudah agak basah setelah oral tadi, aku menggesek-gesekkan penisku sesaat

“ohhhh, masukin masku sayang, Lina gak tahan lagi mmmmhhh”

Aku senang mendengarnya memohon minta di masukin. Aku menekankan penisku perlahan, baru kepalanya yang masuk, agak sulit, aku hentakkan sedikit, Lina menggigit bibirnya, dan akhirnya penisku berhasil memasuki lubang senggamanya, sempit dan seret rasanya membuatku merasakan kenikmatan saat aku awal bercinta dengan pacarku, namun ini terasa lebih mungkin karena lebih menantang. Aku memompa vaginanya perlahan-lahan, Lina mengikuti gerakanku dengan menggerakkan pinggulnya mengarahkan vaginanya. Aku genjot terus sambil kupeluk Lina dan menciumi bibirnya yang merah basah.

“mmh. Hmmpppf….sayang enak banget sayang, vagina kamu sempit banget, punyaku kaya dipijet-pijet”
“ he emh mas, oughhh terus mas, masukin terus mas, biar Lina jepit penisnya, ahhhhh” bicaranya terengah-engah

Aku menggenjot terus sampai akhirnya penisku amblas didalam vaginanya. Aku semakin cepat memompa liang senggamanya.

“ahhh,,ohhhh, masku,,,ohh,,genjot aku terus mas ohh..enak banget mas sayang, Lina pingin oohhhhh digenjot mas terus, ayo ooougghhh” Lina sudah tak karuan omongannya saking menikmatinya.

kurang lebih 15 menitan kami bercinta dalam posisi tersebut dan aku memintanya nungging untuk posisi doggy , Lina menurut saja, aku masukkan punyaku ke vaginanya lagi dan sekarang sudah agak lancar walaupun masih terasa sempitnya seperti memeras dan menyedot penisku masuk. Aku memegang pantatnya yang mulus bersih sambil aku pompa tak terlalu cepat, Linapun memajumundurkan badannya hingga seperti akan menelan penisku seluruhnya dan sangat nikmat rasanya.

Aku mempercepat genjotanku di vaginanya, Lina sedikit berteriak kenikmatan

“auhh mas,, mmmhh terus mas, enak ahhh…penis mas…oohhh sayang”

Nafasku semakin memburu dan bernafsu mendengar ocehannya itu membuat genjotanku menjadi sangat cepat

“sayang, aku kluarin dimana sayang…ah ah oughh”
“didalem…argh aja sayang auuhhh gapapa, Lina juga mau keluar mmmhhh”
Genjotanku cepat sekali karena spermaku sudah tak tertahankan lagi mau keluar.
“arrrgghhh aku keluar sayanggg”

Dan saat itu juga tubuh Lina mengejang orgasme

“ahhhhhhh, aku juga ssssshh mas”

Aku muntahkan spermaku dalam lubang vagina Lina, aku memutar tubuh Lina dengan penis masih tertancap di vaginanya,aku memeluk dan menciumnya

kamu hebat sayang, vagina kamu hebat jepitannya”
“mas Bagas juga”

Dia mengajakku ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh kami, dengan masih telanjang kami keluar kamar dan menuju kamar mandi. Aku membersihkan seluruh tubuhnya dengan perasaan sayang yang luar biasa, dan diapun melakukan hal yang sama kepadaku.

Setelah selesai membersihkan tubuh kami, kami kembali kekamarnya dan memakai kembali pakaian kami,saat itu dia bilang kepadaku

“makasih ya mas, udah ngasih kepuasan buat aku, enak banget main sama kamu mas”
“sama-sama sayang, besok-besok lagi ya?”
“siap mas. Muachh” jawabnya sambil menciumku.

Akupun kembali ke kostku dengan hati sangat senang dan saat ada kesempatan berdua kamipun melakukannya lagi. Atau saat sama-sama tidak tahan kami janjian ke hotel untuk memuaskan nafsu kami.–